Pihak kepolisian baru saja membongkar jaringan besar yang terlibat dalam pengaturan pemblokiran situs judi online di Indonesia. Dalam operasi ini, tersangka berinisial AK terungkap memiliki peran sentral dengan kendali penuh atas pembukaan dan penutupan akses situs judi online. Polisi menyatakan AK memiliki kewenangan luar biasa dalam mengatur siklus pemblokiran ini, meski dirinya tidak resmi terdaftar sebagai pejabat yang berwenang.
Sosok AK: Mantan Calon Teknisi Komdigi yang Berkuasa Mengatur Blokir
Menurut keterangan Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, AK tidak lolos seleksi sebagai teknisi di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada tahun 2023. Namun, meski tidak memenuhi persyaratan teknis, AK ternyata dipekerjakan dan diberikan otoritas yang luas dalam mengelola pemblokiran website judi online. Fenomena ini mengundang banyak pertanyaan mengingat tugas tersebut seharusnya dijalankan oleh pihak yang benar-benar memiliki legitimasi dan keahlian sesuai standar.
“Faktanya, tersangka AK kemudian dipekerjakan dan diberikan kewenangan untuk mengatur pemblokiran website perjudian online,” ujar Kombes Wira dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (6/11/2024).
Struktur Jaringan dan Kantor Satelit di Bekasi
Tidak hanya AK, jaringan ini juga mencakup beberapa tokoh kunci lainnya yang beroperasi di balik layar. Dua tersangka lain, berinisial AJ dan A, disebut sebagai pengendali akses judi online dengan markas atau ‘kantor satelit’ di Ruko Galaxy, Bekasi. Di tempat ini, mereka mempekerjakan sekitar 12 orang staf, yang terdiri dari 8 operator dan 4 administrator, dengan tugas utama mengumpulkan daftar situs judi online atau list website judol.
Wira menjelaskan, “Adapun tugas karyawan sebanyak 12 orang tersebut adalah untuk mengumpulkan list atau daftar web judi online.”
Para tersangka mengendalikan akses ke situs-situs ini melalui berbagai cara, salah satunya dengan melakukan penyaringan atau filtering menggunakan aplikasi Telegram. Penyaringan dilakukan oleh AJ dengan memanfaatkan akun Telegram milik AK untuk menentukan situs-situs mana yang memenuhi syarat agar tetap online.
Sistem Pembayaran dan ‘Daftar Khusus’ Website Judol
Website judi online yang ingin terus beroperasi diwajibkan menyetorkan sejumlah uang setiap dua minggu sekali. Situs yang melakukan pembayaran ini akan dipertahankan dalam daftar yang aman dari pemblokiran. Namun, jika pembayaran tidak dilakukan sesuai ketentuan, situs-situs tersebut akan segera diblokir dan dikeluarkan dari daftar.
“Daftar ataupun list web judi online yang telah dikumpulkan difilter oleh saudara AJ dengan menggunakan akun telegram milik AK, agar website yang telah menyetorkan uang,” lanjut Kombes Wira.
Sistem ini mirip dengan model ‘daftar khusus’ atau whitelist bagi website yang bersedia membayar. Begitu daftar situs judi online disaring dan memenuhi kriteria, AK akan menyerahkan daftar tersebut kepada tersangka lain, yaitu R, untuk dilakukan pemblokiran terhadap situs yang tidak memenuhi persyaratan.
Dampak Operasi dan Rencana Selanjutnya
Pengungkapan jaringan blokir situs judi online ini mencerminkan adanya celah dalam sistem pengawasan digital di Indonesia. Dengan terungkapnya jaringan ini, kepolisian berharap dapat memperbaiki sistem pemblokiran website ilegal yang lebih transparan dan efektif dalam jangka panjang. Langkah ini juga menjadi peringatan bagi pelaku jaringan lainnya yang mencoba mencari celah dengan sistem serupa.
Kasus ini menunjukkan bagaimana ketidakjujuran dan tindakan ilegal masih bisa menyusup dalam pengelolaan sistem yang seharusnya diatur dengan ketat oleh pemerintah. Terlibatnya individu dengan otoritas tidak resmi, seperti AK, AJ, dan A, menjadi bukti bahwa pengawasan terhadap pemblokiran website di Indonesia perlu diperketat. Dengan adanya operasi dan penyelidikan lebih lanjut, diharapkan jaringan mafia akses judi online dapat dihentikan sepenuhnya.