Kejadian tragis terjadi di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, ketika seorang remaja berinisial AY (17) terlibat dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan pemuda bernama Rahmat (21) menderita luka serius. Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah diketahui bahwa motif di balik tindakan brutal tersebut adalah dendam, menyusul perseteruan antar geng yang sempat melibatkan korban.
Kronologi Pembacokan di Medan Belawan
Kapolsek Belawan, AKP Ponijo, menjelaskan bahwa insiden penganiayaan ini terjadi pada tanggal 23 Juli 2024, di Jalan Bandeng Pajak Baru Belawan. Dalam kejadian tersebut, AY bersama seorang temannya menyerang Rahmat dengan menggunakan senjata tajam berupa samurai, yang mengakibatkan luka bacok serius di bagian kepala korban. Rahmat, yang tak berdaya melawan serangan mendadak tersebut, segera melaporkan peristiwa ini ke Polsek Belawan.
Usai menerima laporan dari korban, pihak kepolisian bergerak cepat untuk menangkap pelaku. Pada Senin, 5 Agustus 2024, AY berhasil diamankan oleh aparat di Jalan Veteran, Belawan. Setelah penangkapan, AY dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait perbuatannya.
Pengakuan Pelaku dan Motif di Balik Pembacokan
Dalam proses pemeriksaan, AY mengakui bahwa ia melakukan pembacokan tersebut karena dendam terhadap korban. Dendam ini berawal dari perseteruan antara geng pelaku dan geng korban, yang sebelumnya pernah terlibat dalam aksi tawuran di daerah Pajak Baru, Belawan. Kasus tawuran ini memperuncing hubungan antar geng, hingga akhirnya berujung pada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh AY.
AKP Edy Suranta, Kasi Humas Polres Pelabuhan Belawan, menjelaskan bahwa motif utama di balik penganiayaan ini adalah perseteruan antar geng yang melibatkan korban dan pelaku. “Motifnya karena domisili tersangka dan domisili korban pernah melakukan tawuran antar lorong. Kelompok mereka pernah tawuran, urusan pribadi tidak ada. Jadi, ini anak (korban), pas lewat dibacok,” ujar Edy saat dikonfirmasi oleh detikSumut.
Pencarian Pelaku Lain yang Terlibat
Selain AY, pihak kepolisian juga sedang memburu teman pelaku yang ikut serta dalam aksi pembacokan tersebut. Hingga kini, upaya pengejaran terhadap rekan AY masih dilakukan oleh Polsek Belawan dan Satreskrim. Mantan Kapolsek Sorkam ini menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai semua pelaku yang terlibat dalam penganiayaan ini berhasil ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Dampak Sosial dan Pentingnya Penanganan Kasus Tawuran
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus tawuran antar geng yang berujung pada kekerasan di berbagai daerah, khususnya di Medan. Tawuran antar geng remaja seringkali dipicu oleh hal-hal sepele namun berakhir dengan kekerasan yang merugikan banyak pihak. Kasus pembacokan ini tidak hanya berdampak pada korban dan pelaku, tetapi juga menciptakan rasa tidak aman di masyarakat sekitar.
Penanganan kasus tawuran harus dilakukan secara serius dan menyeluruh. Selain penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan, diperlukan juga pendekatan preventif melalui edukasi dan pembinaan remaja, serta peningkatan pengawasan lingkungan. Dengan demikian, diharapkan insiden serupa dapat dicegah dan generasi muda dapat terhindar dari pengaruh negatif yang mengarah pada kekerasan.
Kesimpulan
Kasus pembacokan yang dilakukan oleh remaja berinisial AY di Medan Belawan merupakan cerminan dari dampak negatif tawuran antar geng yang semakin marak terjadi. Motif dendam yang melatarbelakangi tindakan kekerasan ini menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dan aparat penegak hukum dalam mencegah serta menanggulangi permasalahan tawuran di kalangan remaja. Semoga dengan penanganan yang tepat, kejadian serupa tidak lagi terulang dan keamanan di lingkungan masyarakat dapat terjaga.