Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menjadi sorotan di awal masa jabatannya terkait surat undangan berkop Kementerian Desa PDT yang digunakan untuk acara haul, Hari Santri, dan tasyakuran. Kritik datang dari berbagai pihak, termasuk mantan Menko Polhukam, Mahfud Md, yang menyoroti penggunaan kop kementerian untuk acara yang dinilai bersifat pribadi.
Yandri mengakui kekeliruan tersebut dan berterima kasih atas kritik yang diberikan. Ia menegaskan bahwa acara tersebut tidak memiliki motif politis dan murni merupakan rangkaian kegiatan keagamaan serta peringatan hari penting di Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma’mun, Kabupaten Serang, tempat ia dibesarkan.
Klarifikasi Yandri Susanto
Dalam tanggapannya, Yandri menjelaskan bahwa acara tersebut merupakan haul ibunda tercinta sekaligus tasyakuran atas terpilihnya ia sebagai menteri, serta perayaan Hari Santri. Ia memastikan bahwa kegiatan ini tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik dan berjanji tidak akan mengulangi penggunaan kop kementerian untuk acara serupa di masa depan.
“Tidak ada unsur politik di sini. Ini murni peringatan untuk orang tua kami dan rasa syukur kepada Allah atas karunia ini,” tegas Yandri kepada wartawan pada Selasa, 22 Oktober 2024, di Serang.
Selain itu, Yandri juga menyampaikan bahwa para tamu yang hadir, termasuk kepala desa, ketua RT/RW, dan tokoh masyarakat, tidak mendapatkan pengarahan khusus. Ia menekankan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan dengan masyarakat dan berbagai pihak di Banten.
Detail Acara di Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma’mun
Acara yang berlangsung di Pesantren Bai Mahdi dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk rektor dari beberapa universitas di Banten, pejabat pemerintah, serta ulama setempat. Istri Yandri, Ratu Rachmatuzakiyah, yang juga mencalonkan diri sebagai Bupati Serang, turut mendampingi dalam acara tersebut.
Yandri menyampaikan rasa terima kasih dan memohon doa dari semua pihak, termasuk kepala desa, tokoh agama, dan masyarakat luas, agar jabatannya sebagai Menteri Desa PDT dapat membawa keberkahan dan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam pembangunan di tingkat desa.
“Mohon doa restu, bila ada kesalahan tolong diluruskan. Saya berharap jabatan ini dapat membawa kebaikan bagi kita semua, terutama dalam upaya membangun desa yang lebih baik,” ujarnya dalam sambutannya.
Fokus Pembangunan Desa dan Pesantren
Dalam kesempatan tersebut, Yandri juga menyinggung rencana pembangunan pesantren yang terletak di desa-desa sebagai bagian dari visi besarnya dalam memperkuat sektor pendidikan di pedesaan. Ia menyatakan telah berdiskusi dengan Menteri Agama terkait inisiatif ini, yang diharapkan dapat mendukung santri di seluruh Indonesia.
“Pesantren kebanyakan terletak di desa-desa. Kami ingin memastikan santri terus berjuang, tidak minder, dan berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, terutama menuju Indonesia emas,” tambah Yandri.
Acara ini berlangsung dengan penuh hikmah, dan meskipun Yandri tidak dapat bertemu langsung dengan semua undangan, ia menyampaikan permohonan maaf dan rasa terima kasih atas kehadiran mereka.
“Saya mohon maaf jika tidak bisa bersalaman satu per satu, terutama kepada para kepala desa, RT/RW, kader PKK, dan Posyandu, serta ormas keagamaan yang hadir. Terima kasih atas dukungannya,” pungkasnya.